PlayList

Selasa, 04 Oktober 2016

ALIRAN UANG (CASH FLOW) & PENYUSUNANNYA

·        PENGERTIAN ALIRAN UANG
Cash flow (aliran kas) merupakan sejumlah uang kas yang masuk ataupun keluar sebagai akibat dari aktivitas perusahaan yang disertai berapa saldonya setiap periode. Hal utama yang perlu selalu diperhatikan dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan.
·        PENYUSUNAN ALIRAN UANG & PERHITUNGANNYA
Dalam Pernyataan Standar Akuntansi (PSAK) No. 2 yang dapat dipergunakan perusahaan terdapat dua metode untuk menyajikan laoran aliran uang, yaitu  :
·         Metode Langsung
Yang menggoongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasi, metode ini lebih mudah dimengerti, dan memberikan informasi lebih banyak untuk mengambil keputusan.
·         Metode Tidak Langsung
Penyusunan laporan aliran uang dengan menggunakan metode ini diawali dengan laba bersih dan menyesuaikan laba bersih tersebut sehingga diperoleh aliran uang dari aktivitas operasi.
Kedua metode tersebut mendatangkan jumlah sub-total yang sama untuk kegiatan operasi, kegiatan investasi, kegiatan pendanaan, dan aliran uang bersih selama periode tertentu. Metode tersebut berbeda hanya dalam cara menunjukkan aliran uang dari kegiatan operasi.
Ada 4 langkah penyusunan Cash Flow, yaitu :
·         Menentukan minimum kas.
·         Menyusun estimasi pemasukan dan pengeluaran.
·         Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi defisit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ke tiga.
·         Menyusun kembali keseluruhan pemasukan dan pengeluaran setelah adanya transaksi keuangan dan budget kas yang final.
PERHITUNGAN
Berikut ini adalah estimasi pemasukan dan pengeluaran perusahaan yang bergerak dibidang industri makanan dalam waktu enam bulan.
Untuk menyusun proyeksi arus kas untuk bulan January sampai dengan bulan juni, dilakukan dengan asumsi sebagai berikut :
·         Saldo kas awal Rp 10,000,000
Saldo kas minimum yang harus dipertahankan sebesar Rp 10,000,000/bulan
platfond pinjaman yang diberikan oleh bank adalah sebesar Rp 50,000,000 dengan bunga 10 % flat jangka waktu 1 tahun, tetapi pencairannya sesesuaikan dengan kondisi arus kas pada perusahaan.
ESTIMASI PEMASUKAN DAN PENGELUARAN
Periode Januari – Februari 2016
(dalam jutaan rupiah)
ASUMSI PEMASUKAN
ASUMSI PENGELUARAN
Dari asumsi pemasukan dan pemasukan yang akan didapat pada enam bulan mendatang maka dapat disusun estimasi pemasukan dan pengeluaran dibawah ini :
Setelah menyusun estimasi pemasukan dan pengeluaran, dapat terlihat bahwa pengeluaran pada bulan January lebih besar dari pemasukannya, sehingga perusahaan mengalami defisit sebesar Rp 2,000,000. untuk menutupi defisit tersebut perusahaan menggunakan fasilitas pinjaman yang diberikan oleh bank. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan, dalam hal ini maka untuk menjaga saldo kas minimum yang harus dipelihara perusahaan maka perusahaan menggunakan pinjaman dana sebesar Rp 2,000,000 dengan syarat ketentuan diatas. Untuk melihat apakah perusahaan tersebut fleksibel atau tidak maka dapat dilihat estimasi cash flow di bawah ini :
Dari estimasi tersebut, kas perusahaan menunjukan hasil yang surplus dan perusahaan dapat mengembalikan pinjaman bank sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan pada akhirnya perusahaan tersebut secara financial dapat dikatakan flexible.

TRANSFORMASI KARAKTERISTIK ALTERNATIF PROYEK KE DALAM DIMENSI MONETER
Karakteristik proyek memiliki konsep sebagai berikut           :
·         Manajemen Proyek bersifat kondisonal dan sementara karena waktu mempengaruhi dalam pengerjaan yang dipastikan awal dan akhirnya kapan terjadi.
·         Manajeman Proyek memiliki kewenangan biaya karena biaya tersebut memperngaruhi manajemen proyek tersebut berjalan.
·         Kualitas membatasi dalam manajemen proyek.
·         Manajemen proyek tidak berulang bisa dikatakan tidak akan terjadi lagi setelah selesai dalam sebuah penugasan yang disepakati.
BATASAN DALAM PROYEK
Setiap pekerjaan atau tugas pasti ada batasan begitu pula dengan proyek itu sendiri terdapat 3 batasan yang menentukan kualitas. Berikut ini batasan dalam sebuah proyek :
·         Scope : Memiliki ketentuan tujuan sebuah proyek secara keseluruhanyang  bisa dilakukan dengan menentukan batasan-batasan apa saja yang akan diambil untuk efisien dan efektif dalam proyek untuk kontrol kualitas. Kontrol kualitas juga sangat mempengaruhi di proyek itu sendiri.
·         Cost : Biaya termasuk hal yang paling berpengaruh besar untuk sebuah proyek. Seperti biaya yang tersedia berserta pengeluarannya. Jika tidak di kelola dan di manfaatkan dengan baik bisa jadi sebuah proyek akan terhenti. Dan tidak lupa dalam cost (biaya) mempengaruhi unsur seperti pekerja non-displiner, bahan baku, dan peralatan pendukung proyek dan lain-lain.
·         Time : Percayalah mengerjakan sesuatu pasti memerlukan waktu dan proyek juga memiliki waktu khususnya dalam proses pembuatan proyek yang memerlukan jangka waktu pengerjaan yang terstruktur untuk menghasilkan hasil yang baik. Oleh karena itu tidak bisa dilakukan dengan asal dan tidak memiliki timeplan karena bisa berakibat proyek tersebut tidak selesai tepat waktu.
REFERENSI