PlayList

Rabu, 25 Maret 2015

Manusia Dan Penderitaan


Penderitaan merupakan realitas dunia dan manusia. Peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Karena penderitaan yang banyak jenisnya. Ada yang mendapat hikmah yang besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kehancuran dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain.
Semua orang pasti pernah mengalami sebuah penderitaan, entah itu penderitaan fisik, penderitaan batin, penderitaan materi dan lain-lain, tetapi sikap setiap orang untuk menghadapi sebuah penderitaan berbeda-beda. Ada yang bersikap pasrah dan tidak menerima keadaan itu tetapi ada juga yang bersikap menerima dan berusaha untuk memperbaiki keadaan yang ada agar penderitaan itu berakhir. Sikap itu lah yang membedakan taraf kesabaran manusia.
Ada satu hal yang menjadi pintu gerbang yang menjadi penentu keberhasilan seseorang. Hal yang dimaksud adalah mental. Setiap jiwa manusia memiliki mental dan mental itulah yang membuat bergeraknya perbuatan manusia. Kualitas seseorang akan semakin berkualitas apabila orang tersebut memiliki mental yang baik tetapi akan terjadi sebaliknya jika seseorang tidak memiliki mental yang baik maka orang tersebut akan mengalami sebuah jalan hidup yang tidak menyenangkan bahkan dapat memancing sebuah penderitaan. Hal yang paling berbahaya adalah apabila kita sudah mengalami kekalahan mental. Kekalahan mental dapat terjadi apabila kita tidak mampu menerima suatu keadaan yang sedang terjadi didalam diri kita. Kekalahan mental yang terjadi didalam diri seseorang maka orang tersebut tidak akan dapat menyelesaikan seluruh masalah yang sedang dihadapinya dan orang tersebut dapat menjadi menderita dengan hidupnya. Oleh sebab itulah mental sangat berperan penting dalam kehidupan seseorang.

A. Definisi Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta yaitu dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis,penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikik yang dihadapinya.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan.
Dalam diri manusia itu ada cipta, rasa dan karsa. Karsa adalah sumber yang menjadi penggerak segala aktivitas manusia. Cipta adalah realisasi dari adanya karsa dan rasa. Baik karsa maupun rasa selalu ingin dipuaskan. Karena selalu ingin dilayani, sedangkan rasa selalu ingin dipenuhi tuntutannya. Baru dalam keduanya menemukan yang dicarinya atau diharapkan manusia akan merasa senang, merasa bahagia.
Apabila karsa dan rasa tidak terpenuhi apa yang dimaksudkan, manusia akan mendatangkan rasa kurang mengakibatkan munculnya wujud penderitaan, bahkan lebih dari itu, yaitu rasa takut. Rasa takut itu justru sudah menyelinap dan datang menyerang kita sebelum bencana atau bahaya itu datang menyerangnya. Kedua rasa itu termasuk penyakit batin manusia, maka usaha terbaik ialah menyehatkan bathin itu sendiri, rasa kurang itu muncul dikarenakan adanya anggapan lebih pada pihak lain.
Faktor – faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat dibedakan atas dua macam, yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu tidak bukan merupakan akibat ulah manusia yang bersangkutan.

B. Siksaan

Siksaan atau penyiksaan merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, sadisme, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan.
Berikut empat macam siksaan bersifat psikis :

· Kebimbangan, siksaan ini terjadi ketika manusia sulit untuk menentukan pilihan yang mana akan meraka ambil dan mereka tidak ambil. Situasi ini sangat membuat psikis manusia tidak stabil dan butuh pertimbangan yang amat sangat sulit.

· Ketakutan, adalah suatu reaksi psikis emosional terhadap sesuatu yang ditakuti oleh manusia.

· Rasa takut ini dapat menimbulkan traumatik yang amat mendalam. Dampaknya manusia bisa kehilangan akal pikirannya dan membuat manusia berkejatuhan mental.

· Kesepian, merupakan perasaan sepi yang amat sangat tidak diinginkan oleh setiap manusia. Pada hakikatnya manusia itu adalah makhluk yang bersosial ,hidup bersama dan tidak hidup seorang diri.Faktor ini dapat mengakibatkan depresi kejiwaan yang berat dan merupakan siksaan paling mendalam yang menimpa rohani manusia.

C. Pengertian Phobia

Istilah “phobia” berasal dari kata “phobi” yang artinya ketakutan atau kecemasan yang sifatnya tidak rasional; yang dirasakan dan dialami oleh sesorang. Phobia merupakan penyakit psikis yang biasanya dialami oleh seseorang yang punya trauma di masa lalu. Penyakit ini juga tak mengenal umur. Secara definitif phobia adalah rasa ketakutan yang sangat kuat terhadap sesuatu baik itu benda, situasi. Ketakutan tersebut berwujud dan terletak pada wilayah ketidaksadaran.

Phobia merupakan suatu situasi dimana seseorang bertindak irasional  dan mempunyai ketakutan yang besar akan sesuatu. Biasanya seseorang  yang mempunyai phobia akan merasakan suatu ketakutan pada saat tertentu. Phobia biasanya disebabkan oleh seseorang yang mengalami trauma masa lalu. Rasa trauma tersebut membekas didalam kesadarannya. Karena katakutan yang sangat. Rasa trauma ditekan sampai pada wilayah ketidaksadaran.

Meski berada di wilayah ketidaksadaran, rasa trauma ini sangat dominan mempengaruhi perilaku dan berfikir. Karena saking dominannya, kesadaran seseorang tak akan mampu untuk mengontrol trauma. Jadilah, trauma tersebut menjadi phobia yang menjangkiti teridap seumur hidunya.

Nah, untuk beberapa kasus, phobia mudah untuk diketahui. Karena sifat dan bentuknya mudah untuk dikenali. Misalnya, phobia terhadap kucing, baru mendengar suara kucing, sudah menyebabkan katakutan luar biasa. Jadi, phobia bisa diketahui saat teridap menjumpai pada obyek, situasi yang ditakuti.

Secara umum, phobia terbagi menjadi 3 macam.
  • Pertama, ketakutan untuk ketika berada pada situasi dan berada ditengah-tengah masyarakat. Rasa takut itu muncul saat berinteraksi dengan orang lain.
  • Kedua, phobia yang muncul ketika berada di suatu tempat tertentu. Baik berada di dalam atau diluar ruangan.
  • Yang ketiga, phobia terhadap benda atau makhluk hidup. Phobia terhadap kucing seperti di atas masuk jenis phobia yang ketiga ini.
D. Kekalutan Mental

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental
adalah :
· Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
· Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah         :
                                                                                                                                       
· Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmana maupun rohani.
· Usaha mempertahankan diri dengan cara negative.
· Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
a)      Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
b)      Terjadinya konflik sosial budaya.
c)      Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
Bentuk frustasi antara lain :
1.      Fiksasi: adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu.
2.      Agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hipertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya.
3.      Proyeksi: merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain.
4.      Regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan.
5.      Autisme: ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjurus ke sifat yang sinting.
6.      Narsisme: adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari pada orang lain.
7.      Identifikasi: adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya.
Penderitaan kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
1.      Orang yang terlalu mengejar materi.
2.      Anak-anak usia muda.
3.      Wanita.
4.      Kota – kota besar.
5.      Orang yang tidak beragama.
(sumber : www.nuri.staff.gunadarma.ac.id)

E. Penderitaan dan Perjuangan

Setiap manusia yang ada di dunia ini pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan. Penderitaan adalah bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal munkgin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia berusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya. Hal ini bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan. Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Katena penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia terssebut harus berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan tersebut. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh orang yang bersangkutan, tetpi juga bisa dialami oleh orang lain. (sumber :http://reshairnia.blogspot.com) 

E. Upaya Menghadapi dan Menghentikan Penderitaan

            Setiap orang pasti pernah atau bahkan sering mengalami penderitaan, penderitaan itu tidak pandang bulu, dan setiap orang punya cara masing-masing untuk mengatasinya, menurut saya, jika kita mengalaminya, kita jangan terlalu merasakannya, bereskan penderitaan tersebut dengan kepala dingin, mintalah solusi kepada orang tersayang, berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Ingat kita harus bisa mengendalikan penderitaan, jangan sampai penderitaan tersebut menguasai diri kita, pergilah ke tempat ramai yang bersifat menghibur, dengan tujuan melepas penderitaan, selalu bersosialisasi dengan orang sekitar agar kita tidak menjadi orang yang pendiam, setelah berhasil keluar dari penderitaan, jangan lupa, bersyukurlah pada Tuhan yang telah mengabulkan doa kita dari pendritaan. Ingat, Tuhan selalu mendengar doa orang yang mengalami penderitaan.

Kamis, 19 Maret 2015

Manusia Dan Cinta Kasih

Pengertian Cinta Kasih


           Menurut Kamus Bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka, ataupun sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artiya perasaan sayang atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.


3 Unsur Tentang Cinta


           Pengertian tentang cinta menurut Dr Sarlito W. Sarwono adalah cinta memiliki tiga unsur yaitu Keterikatan, Keintiman, dan Kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersam dia. Unsur yang kedua adalah Keintiman, yaitu adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan – panggilan formal sepeti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan ; sayang dan sebagainya. Unsur yang ketiga adalah Kemesraan yaitu, adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan yang mengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya. (sumber : http://basotrangers.blogspot.com)

3 Tingkatan Cinta   

         Cinta memiliki 3 tingkatan, yaitu :
  1. Cinta tingkat tertinggi, yaitu cinta manusia kepada tuhannya.
  2. Cinta tingkat menengah, yaitu cinta kepada anggota keluarganya, dan kerabat dekat.
  3. Cinta tingkat rendah, yaitu cinta yang mengutamakan tempat tinggal, harta, dan pekerjaan.

              Menurut Kang Zain ada 3 unsur tingkatan cinta berdasarkan lapisan hati, yaitu :


      1. Cinta berbasis Shodr (lapisan hati luar)
      2. Cinta berbasis Qolbu (lapisan hati tengah)
      3. Cinta berbasis Fuad (lapisan hati dalam)

Penjelasanya,

1.Cinta berbasis Shodr

             Ciri-cirinya adalah perasaan mudah gelisah, kecenderungan yang ada adalah untuk memiliki bukan untuk memberi. Sifatnya jasadi atau fisik. Dan kental sekali berbau dunia. Ingin punya ini dan ingin punya itu tapi sering lupa mensyukuri apa yang sudah dimiliki.

2. Cinta berbasis Qolbu

             Ciri-cirinya adalah perasaan kadang gelisah tapi kadang tenang bahagia. Kadang menikmati tapi kadang menyesali. Kadang inget Tuhan tapi kadang inget kekasih hati ciptaan Tuhan. Perasaannya bolak-balik seperti Qolbu. Jika ia memiliki hati yang bersih maka walaupun ia mencintai makhluk Tuhan, ia tetap paham prosedur syariat yang harus dilewati. Sehingga ia bisa memiliki sesuatu dengan cara yang dirahmati Tuhan.

3. Cinta berbasis Fuad


              Inilah cinta yang sejati, sangat dalam dan penuh sensasi yang melupakan dunia. Ia begitu dalam sehingga tidak mudah lepas, bahkan tidak bisa lepas. Hatinya bergantung penuh kepada Tuhan. Ia nyaris lupa akan dunia. Dan itulah yang jadi masalahnya. Ia terkadang lupa akan bajunya yang mungkin saja kurang pantas dilihat. Ia tidak lagi memikirkan penilaian orang terhadapnya. Itu sebabnya ia pun sering beristghfar karena khawatir tidak mampu mencintai Makhluk Tuhan, sehingga ada yang terzalimi karena begitu kuat cintanya kepada Tuhan. Hatinya tenang karena dekat kepada Tuhan, dan hatinya pun gelisah karena ingat dosa-dosanya yang tak mampu dilihatnya. Mungkin saja ia sampai bingung apalagi yang mau di-istighfarkan, padahal ia sangat menyukai istighfar dan taubat, tapi ia begitu anti berbuat maksiat. (sumber :http://mahisaajy.blogspot.com)

Cinta Menurut Ajaran Agama



Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri berbagai bentuk, kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bias kita dapatkan dalam kitab suci Al-Quran.

Cinta Diri

           Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga dir. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Pun ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Ia juga membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. 

Cinta kepada sesama manusia

           Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Pun hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasing sayang pada orang-orang lain, bekerja sama denga dan memberi bantuan kepada orang lain.
 Cinta Seksual

           Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual, sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, seserasian, dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan factor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
 Cinta Kebapakan

           Mengingat bahwa antara ayah dangan anak – anaknya tidak terjalin oleh ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak – anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya doronagn keibuan, melainkan dorongan psikis.

Cinta kepada sesama manusia

           Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih, dan spiritual aialah cintanya kepada Allah dan kerinduan  Kepadan-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan penerimaannyadan Ridha-Nya
 Cinta kepada Rasul

           Cinta kepada rasul, yang diutus  Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini Karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

Bentuk-bentuk Cinta

               Ada sebuah teori yang menjelaskan tentang bentuk-bentuk cinta yaitu : 

Triangular Theory of Love


            Di dalam teori ini, cinta digambarkan memiliki tiga elemen/komponen yang berbeda, yaitu, keintiman (intimacy), gairah/nafsu (passion), dan kesepakatan/komitmen (commitment). Teori ini dikemukakan oleh Robert Sternberg, seorang ahli psikologi. Berbagai gradasi maupun jenis cinta timbul karena perbedaan kombinasi di antara ketiga elemen tersebut. Suatu hubungan interpersonal yang didasarkan hanya pada satu elemen ternyata lebih rapuh daripada bila didasarkan pada dua atau tiga elemen.



Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk cinta, yaitu :

1.       Menyukai (liking) atau pertemanan karib (friendship), yang cuma memiliki elemen intimacy. Dalam jenis ini, seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan orang lain tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu atau komitmen jangka panjang.

2.       Tergila-gila (infatuation) atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion. Jenis ini disebut juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya sebagai “cinta pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan commitment, cinta jenis ini mudah berlalu.

3.       Cinta hampa (empty love), dengan elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali cinta yang kuat bisa berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah commitment tanpa adanya intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai pada kultur masyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang telah diatur (Era Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?)

4.       Cinta romantis (romantic love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang kuat (intimacy) melalui dorongan passion.

5.       Cinta persahabatan sejati (companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah kehilangan passion tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam serta commitment. Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang berlawanan jenis.

6.       Cinta semu (fatuous love), bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat bergelora dan meledak-ledak (digambarkan “seperti angin puyuh”), commitment terjadi terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy sebagai penyeimbang.

7.       Cinta sempurna (consummate love), adalah bentuk yang terlengkap dari cinta. Bentuk cinta ini merupakan jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang berjuang untuk mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya. Robert Sternberg mengingatkan bahwa memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh lebih sulit daripada ketika meraihnya. Sternberg menekankan pentingnya menerjemahkan elemen-elemen cinta ke dalam tindakan (action). “Tanpa ekspresi, bahkan cinta yang paling besar pun bisa mati” kata Sternberg.

8.       Non Love, adalah suatu hubungan yang tidak terdapat satupun dari ketiga unsur tersebut. hanya ada interaksi namun tidak ada gairah, komitmen, ataupun rasa suka.

Kasih Sayang


           Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.

           Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tua. Pada prinsipnya anak terlahir dan terbentuk sabagai hasil curahan kasih sayang orng tuanya. Pengembangan watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian orang tua. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila itu terjadi secara timbal balik antara orang tua dan anak.

         Adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan si anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam – macam demikian pula sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan  :

1)      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif.

           Dalam hal ini orang tua memberikan kasih sayang terhadap anaknya baik berupa moral – materil dengan sebanyak – banyaknya, dan si anak menerima saja, mengiyakan, tanpa memberikan respon.

2)      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif.

         Dalam hal ini si anak berlebih lebihan memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, kasih sayang ini diberikan secara sepihak, orang tuamendiamkan saja tingkah laku si anak, tidak memberikan perhatian apa yang di perbuat si anak.

3)      Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif

           Disini jelas bahwa masing-masing membawa hidupnya, tingkah lakunya sendiri – sendiri, tanpa saling memperhatikann.

4)      Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif.

           Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak – banyaknya. Sehingga hubungan antara orang tua dan anak sangat intim dan mesra, saling mencintai, saling menghargai, saling membutuhkan.

Kemesraan

           Kemesraan berasal darikata mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga.
         Kemesraan dapat menimbulkan kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.
            Kemesraan cinta tidak saja terpatri dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya yang bening dan belaian mesra jari – jemari mereka yang bergetar.

Pemujaan 

            Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. kecintaan manusia kepada Tuhannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini karena pemujaan kapada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya, dikarenakan Tuhan menciptkan alam semesta.

Belas Kasihan

          Ada tiga macam cinta, cinta agape ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan suadara. Dan ketiga cinta Amor/eros ialah cinta Antara pria dan perempuan. Sedangkan cinta amor karena unsur yang sulit dinanar, misalnnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinikahi seorang pemuda yang kerdil. Jadi kata kasihan atau rahmah berarti bersimpati kepada nasib atau keadaan yang di derita orang lain.

Cara menumpahkan belas kasihan  

           Berbagai macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan konsisi. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan barang, ada yang memberikan pakaian, makanan dan sebagainya.

Cinta Erotis

       Pertama – tama cinta kasih erotis kerap kali dicampurbaurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, yaitu keruntuhan tiba-tiba tembok nyang sampai waktu itu terdapat diantara dua orang yang asing satu sama lain. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba – tiba ini pada hakekatnya hanyalah sementara saja. bilamana orang asing tadi telah menjadi seorang yang diketahui secara inti, tak ada lagi rintangan yang harus diatasi, tidak ada lagi kemesraan tiba-tiba yang harus di perjuangkan. Pribadi yang dicintai telah dipahami orang seperti dirinya sendiri.

Puisi Tentang Cinta dan Kasih Sayang  

Datang dari lubuk hati, keluar lewat perilaku
bukan hanya sekedar kisah dua individu
bukan hanya sekedar kisah dua insan
bersyukurlah, karna itu anugerah Tuhan

Mulai dari Tuhan, harta, hingga insan
Ada yang berawal dari pertemuan, dan berujung ke pelaminan
Rasa cinta tak pernah hilang, dibawa pulang
Karena cinta mati, selalu ada dalam hati
Tuhan selalu memberikan yang terbaik

Bersyukurlah ...!! 

(Inilah puisi sederhana Tentang Cinta, mohon maaf apabila ada kekurangan,  tak ada gading yang tak retak)