MANUSIA & HARAPAN
1.
Pengertian
Harapan
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal saja masih mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan – pesan kepada ahli warisnya.
Harapan
berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi, jadi
harapan dapat diartikan sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Yang dapat
disimpulkan harapan itu menyangkut permasalahan masa depan.
Perlu
diingat, seseorang yang mempunyai harapan yang berlebihan terkadang akan
berakibat menjadi bahan tawa orang banyak seperti pribahasa “Bagai pungguk
merindukan bulan”, walaupun tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini bila
Tuhan berkehandak, jadi bagaimana menurut kalian?.
Harapan
harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan dapat terwujud, maka
diperlukan usaha dengan sungguh – sungguh, berdoa dan pada akhirnya bertawakal
agar harapan itu dapat terwujud. (sumber : http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com)
Perbedaan Harapan dengan Cita-cita
Menurut
definisi cita-cita adalah keinginan, harapan, atau tujuan yang selalu ada dalam
pikiran. Seseorang tak bias hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan
tanpa sikap hidup.
Cita-cita
juga merupakan suatu keinginan yang ada dalam hati. Cita-cita juga merupakan
bagian atau salah satu unsur dari pandangan hidup manusia, dalam arti sesuatu
yang ingin digapai oleh manusia melalui usaha. Sesuatu bisa disebut dengan
cita-cita apabila telah terjadi usaha untuk mewujudkan sesuatu yang dianggap
cita-cita itu.
Perbedaannya
antara harapan dengan cita-cita adalah jika cita-cita yaitu sesuatu
yang diinginkan (berharap) tapi belum tercapai, sedangkan harapan adalah
keinginan supaya sesuatu itu terjadi.
2.
Sebab Manusia Mempunyai
Harapan
Berdasarkan kodratnya manusia adalah makhluk sosial. Tak ada
manusia yang luput dari interaksi hidup.
Ada
dua hal yang mendorong orang hidup berinteraksi dengan sesama manusia, yakni
dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup. Dorongan kodrat, yaitu suatu
sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah ada dalam diri manusia sejak manusia
itu sejak lahir. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata,
mempunyai keturunan dan sebagainya. Lalu dorongan kebutuhan hidup, sudah pasti
bahwa manusia mempunyai bermacam – macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu
pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani.
3.
Pengertian Doa
Doa adalah permohonan seseorang hamba terhadap Tuhan, tujuannya
yaitu meyelesaikan segala masalah rohani
dan jasmani, dunia dan akhirat sama ada untuk dirinya sendiri untuk kaum
muslimin dan muslimat. Menurut Agama Islam, kita diwajibkan berdoa setiap saat
dalam menjalankan kehidupan, Dengan berdoa, kita akan dapat merasakan kehebatan
dan keagungan Allah SWT dan betapa lemahnya kita selaku hambaNya. Berikut
potngan ayat suci Al-Qur’an mengenai doa.
Dan Tuhan kamu berfirman: “Berdoalah kepada Ku nescaya Aku
perkenankan doa permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur
daripada beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka jahanam dalam keadaan
hina.” (Surah Al-Mu’min:60).
4.
Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui
atau meyakini akan kebenaran. Keperayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan
pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Ada jenis
pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang, bukan karena hasil peyelidikan
sendiri, melainkan diterima oleh orang lain. Kebenaran pengetahuan yang di
dasarkan atas orang lain itu disebabkan karna orang lain itu dapat dipercaya.
Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya disebut
kepercayaan. (sumber : http://meisalistiani.blogspot.com)
Teori Kebenaran
Suatu kebenaran
amat penting bagi manusia, dalam tingkah laku, ucapan, perbuatan manusia selalu
berhati-hati agar mereka tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar, bahwa
ketidakbenaran dalam bertindak maupun berucap dapat mencemarkan atau
menjatuhkan namanya.
Jelaslah
bagi kita bahwa kebenaran merupakan kunci kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya
manusia selalu berusaha mencari mempertahankan, memperjuangkan kebenaran.
Dr.Yuyun
Surya sumantri dalam bukunya “filsafat ilmu, sebuah pengantar popular ada 3
teori kebenaran sebagai berikut:
1. Teori koherensi atau konsistensi
Suatu pernyataan dianggap benar bila
pernyataan itu bersifat koherensi atau konsisten dengan pernyataan- pernyataan
sebelumnya yang dianggap benar
Contoh: setiap makhluk yang bernyawa
pasti akan mati.
2. Teori korespondensi
Suatu teori yang menjalankan bahwa
suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung pernyatan itu
berkoresponden (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
Contoh: jakarta ini ibukota Republik
Indonesia
3. Teori pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur
dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis.
Dalam berbagai jenis kebenaran
tersebut yang selalu diusahakan dan dijaga ialah kebenaran dalam bertindak,
berbuat,berucap, berupaya, dan berpendapat.
5.
Usaha Meningkatkan
Keyakinan agar Harapan Terwujud
Manusia selalu memiliki harapan dalam
menjalankan hidupnya, jika tidak punya, gimana bisa menjalankan suatu
kehidupan?. Ketahuilah harapan apa yang ingin dicapai, tulislah harapan anda, lakukan dengan niat, berdoalah kepada Tuhan
yang Maha Esa agar dapat dilancarkan dan diberi kemudahan olehNya, mintalah
restu kepada kedua orang tua, karena doa orang tua, doa yang paling mujarab,
berusahalah dengan giat. Menjadi orang yang berpengaruh bagi bangsa dan negara
adalah impian semua orang, so write what you do, and do what you write !.
(
Chefi Setiawan )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar