ENKRIPSI
1.1 Pengertian Enkripsi
Enkripsi
adalah sebuah metode mengubah bentuk atau wujud dari sebuah data, menjadi wujud
yang tidak mudah untuk dipahami begitu saja tanpa menggunakan sebuah pola atau
kunci tertentu.
Kata
enkripsi berasal dari bahasa Yunani kryptos yang berarti tersembunyi atau
rahasia. Dulu ketika masih banyak orang yang belum bisa membaca, menuliskan
pesan rahasia dengan cara biasa sudah terbilang cukup pada masa itu. Namun
tentu hal tersebut tentu sangat tidak efektif, hingga kemudian mulailah
dikembangkan skema enkripsi untuk mengubah pesan menjadi bentuk yang tidak
dapat dibaca guna menjaga kerahasiaan dari pesan tersebut ketika akan diantar
ke sebuah tempat yang lain.
Pada
tahun 700 sebelum masehi orang-orang Sparta menulis pesan yang sesitif pada
kulit yang dililit pada sebuah tongkat yang disebut scytale. Ketika tulisan
tersebut dilepas akan menghasilkan karakter yang acak sehingga tidak mampu
dibaca. Namun bila digunakan tongkat dengan diameter yang sama, maka kumpulan
karakter acak itu dapat diuraikan kembali (decrypt) sehingga mampu dibaca oleh
penerima.
Dan
hingga pada pertengahan tahun 1970-an, enkripisi melakukan sebuah lompatan yang
besar, dimana B. Whitfield Diffie dan Martin Hellman memecahkan salah satu
masalah mendasar dari kriptografi, yaitu bagaimana cara mendistribusikan kunci
enkripsi dengan aman untuk digunakan kepada mereka yang membutuhkannya. Hal
tersebut kemudian dikembangkan bersama dengan RSA dan mencitpakan sebuah
implementasi public-key menggunakan algoritma asimetris, yang mana kemudian
menjadi era baru untuk enkripsi hingga saat ini.
1.2 Manfaat Enkripsi
Saat ini enkripsi digunakan untuk
menjaga berbagai informasi pada sebuah sistem,
seperti menjaga informasi bank anda pada saat melakukan transaksi belanja
online.
Enkripsi
juga dapat digunakan melindungi data yang tersimpan pada perangkat penyimpanan
anda seperti harddisk, CD atau flashdisk. Hal tersebut penting agar bila sewaktu-waktu
laptop atau flashdisk anda dicuri, maka si pencuri tidak akan mampu mengakses
data yang ada didalamnya.
Namun
meski demikian, enkripsi juga dapat dimanfaatkan oleh orang-orang jahat untuk
melakukan tindakan kriminal seperti yang terjadi baru-baru ini yaitu
kasus Ransomeware yang menghebohkan dunia. Dimana data dari
pengguna di enkripsi menggunakan algoritma dari si penjahat dan pengguna harus
menebus dengan uang agar mendapatkan kunci untuk mendekripsi data yang
dimilikinya.
1.3 Cara Kerja Enkripsi
Keamanan informasi pada internet
disiapkan dengan berbagai macam jenis metode, anda mungkin tidak menyadarinya
bahwa data yang anda kirim tersebut telah dienkripsi terlebih dahulu. Data yang
dikirim dalam bentuk mentah (tidak terenkripsi) disebut plaintext. Data
tersebut kemudian dienkripsi menggunakan algoritma enkripsi dan kunci enkripsi.
PPenerimas
tersebut menghasilkan sebuah bentuk data yang baru yang disebut chipertext.
Chipertext ini hanya mampu dibaca apabila diuraikan terlebih dahulu dengan
menggunakan sebuah kunci yang cocok dengannya, pPenerimas pengubahan bentuk
dari chipertext menjadi plaintext ini disebut dekripsi.
1.4 Jenis-Jenis Enkripsi
1) Public
Key – Kunci Asimetris
Kriptografi asimetris
atau juga dikenal sebagai kriptografi kunci publik, menggunakan dua kunci yang
berbeda: satu publik dan satu privat yang saling terkait secara matematis.
Kunci publik bisa dibagi dengan semua orang, sedangkan kunci privat harus
dirahasiakan. RSA merupakan algoritma asimetris yang paling banyak digunakan.
Contoh kasusnya: Pengirim
(sender) akan mengirimkan sebuah data kepada Penerima (recipient). Pengirim
mengenkripsi datanya dengan public key yang ia miliki, lalu kemudian
mengirimnya ke Penerima. Dan hanya Penerima yang mampu mendekripsi data
tersebut dengan menggunakan privat key yang ia miliki. Dalam skenario ini publik key digunakan
untuk mengenkripsi data tersebut, sementara privat key digunakan untuk
mengdekripsi data tersebut.
2) Private
Key – Kunci Simetris
Kunci
simetris menggunakan kunci yang sama untuk melakukan enkripsi dan dekripsi pada
data. Pada saat akan melakukan dekripsi, pengirim harus terlebih dahulu
membagikan private keynya agar mampu didekripsi oleh penerima. Kunci simetris
yang paling banyak digunakan adalah adalah AES, yang diciptakan untuk
melindungi informasi rahasia pemerintah.
Contoh kasusnya: Pengirim
(sender) dapat melakukan enkripsi dan dekripsi data dengan menggunakan satu
kunci yang sama digunakan oleh Penerima (recipient) selaku penerima data. Penerima
pun mampu melakukan hal yang sama dengan Pengirim dengan menggunakan kunci yang
tersebut.
Enkripsi merupakan hal
yang penting di era digital saat ini, tanpa kita sadari hal tersebut melindungi
hampir disetiap aspek kehidupan digital kita. Terlebih saat anda melakukan
transaksi online, namun masih ada sebagian orang yang merasa kurang yakin
dengan keamanan yang ditawarkan saat melakukan transaksi diinternet. Namun
tahukah anda bahwa sesungguhnya 60% penyebab masalah keamanan dikarenakan oleh
pengguna itu sendiri (human error).
REFERENSI
https://www.nesabamedia.com/pengertian-enkripsi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar